Ads 468x60px

Selamat datang di blog Alkautsar alumni SMTI Makassar tahun 2012
Terima kasih kepada para guru SMTI Makassar yang telah membimbing saya,kepada teman-teman,dan kepada semua yang kenal dengan saya

BELAJAR DARI SEMUT


Di zaman Nabi Allah Sulaiman terjadi suatu peristiwa, suatu ketika Nabi Allah Sulaiman melihat seekor semut melata di atas batu; lantas beliau merasa heran bagaimana semut ini bisa hidup di atas batu yang kering di tengah-tengah padang pasir yang tandus. Nabi Allah Sulaiman pun bertanya kepada semut: ” Wahai semut apakah engkau yakin ada makanan cukup untukmu ?
Semut pun menjawab: “Rezeki di tangan Allah, aku percaya rezeki di tangan Allah, aku yakin di atas batu kering di pasir yang tandus ini ada rezeki untuk ku”. Lantas Nabi Allah Sulaiman pun bertanya: ” Wahai semut, berapa banyakkah engkau makan?". "Apakah yang engkau suka makan?". "Dan berapa banyak yang engkau makan dalam sebulan?”. Jawab semut: “Aku makan hanya sebiji gandum sebulan”.
Nabi Allah Sulaiman pun berkata: “Kalau kamu makan hanya sebiji gandum sebulan tidak usah bersusah payah kamu melata di atas batu, aku akan tolong engkau”.
Nabi Allah Sulaiman pun mengambil sebuah bejana, dia angkat semut itu dan dimasukkannya ke dalam bejana tersebut; kemudian Nabi Sulaiman  mengambil sebiji gandum, yang kemudian diletakkan ke dalam bejana tersebut. Kemudian Nabi Sulaiman meninggalkan semut tersebut selama satu bulan.
Setelah satu bulan Nabi Allah Sulaiman kembali lagi untuk melihat semut tersebut. Dan dilihatnya ternyata sebiji gandum tadi hanya dimakan setengah saja oleh semut, lalu Nabi Sulaiman dengan marah seraya berkata kepada semut: “Kamu rupanya berbohong pada ku”!. Bulan lalu kamu berkata bahwa kamu makan sebiji gandum sebulan, ini sudah sebulan tapi kamu hanya makan setengah”.
Jawab semut: “Aku tidak berbohong, aku tidak berbohong, kalau aku ada di atas batu aku pasti makan apapun sehingga banyaknya sama seperti sebiji gandum sebulan, karena makanan itu aku cari sendiri dan rezeki itu datangnya dari Allah dan Allah tidak pernah lupa padaku. Tetapi ketika engkau memasukkan aku dalam bejana yang tertutup, rezeki aku hanya tergantung padamu dan aku tak percaya padamu, sebab itulah aku makan setengah saja supaya tahan dua bulan. Aku takut kamu lupa”.